Menyingkirkan Beban

Di perguruan tinggi, saya mempelajari karya-karya William Shakespeare selama satu semester. Kelas tersebut menugaskan mahasiswa untuk membaca sebuah buku teks tebal berisi segala tulisan yang pernah Shakespeare hasilkan. Saya harus selalu membawa buku yang beratnya beberapa kilogram itu. Membawa beban seberat itu telah membuat punggung saya sakit dan pada akhirnya merusak pengait logam pada tas saya!

Tetap Teguh dalam Yesus

Gereja Baptis Balsora habis dilahap api hingga tak bersisa. Saat regu pemadam kebakaran dan warga lokal berkumpul setelah api padam, mereka terkejut melihat sebuah salib yang hangus terbakar masih berdiri tegak di tengah asap dan abu. Seorang petugas pemadam kebakaran berujar bahwa api memang “melahap seluruh bangunan, tetapi salibnya tidak. [Ini sebuah pengingat] bahwa gereja bukanlah bangunan, melainkan jemaatnya.”

Memperbarui Kekuatan Kita

Sepasang rajawali membuat sarang raksasa pada sebatang pohon beberapa mil dari rumah saya. Tak lama kemudian, burung-burung raksasa itu mempunyai anak yang mereka rawat bersama-sama. Suatu hari, salah satu rajawali dewasa itu tewas ditabrak mobil. Selama beberapa hari, rajawali yang masih hidup terbang menyusuri sungai di dekat tempat mereka, seolah-olah mencari pasangannya yang hilang. Akhirnya, rajawali itu pun kembali ke sarangnya dan mengambil tanggung jawab penuh untuk membesarkan anak-anaknya.

Kebohongan dan Kebenaran

Adolf Hitler percaya bahwa kebohongan besar jauh lebih kuat daripada kebohongan kecil, dan yang tragis, ia menguji teorinya sendiri dan berhasil. Pada awal karier politiknya, Hitler mengklaim bahwa ia cukup senang mendukung aspirasi orang lain. Ketika sudah berkuasa, ia menyatakan bahwa partainya tidak berniat menganiaya kelompok mana pun. Kemudian, ia memakai media untuk menggambarkan dirinya sebagai figur bapa bangsa dan pemimpin moral.

Melayani Bersama di dalam Yesus

Ketika tiga orang pria terdampar di sebuah pulau di Mikronesia, suatu regu penyelamat bekerja keras bersama-sama untuk menolong mereka. Kerja sama tim sungguh diperlukan karena krisis kesehatan yang meluas mengharuskan mereka membatasi kontak di antara mereka. Pilot yang pertama kali melihat orang-orang yang terdampar itu menghubungi sebuah kapal Angkatan Laut Australia yang terdekat dari sana. Kapal tersebut lalu mengirimkan dua helikopter yang menyediakan makanan, air, dan perawatan medis. Kemudian, para petugas Penjaga Pantai AS tiba untuk memeriksa keadaan orang-orang tersebut dan mengantarkan sebuah radio. Akhirnya, sebuah kapal patroli Mikronesia mengantar mereka sampai ke tempat tujuan.

Berbagi Semangat untuk Kristus

Pertama kali kami bertemu tetangga kami, Henry, ia mengeluarkan Alkitab tua dari dalam tas yang dibawanya. Dengan mata berbinar-binar, ia bertanya apakah kami tertarik untuk membahas firman Tuhan. Kami mengangguk, maka ia pun menunjukkan beberapa bagian Alkitab yang telah ditandainya. Ia juga menunjukkan sebuah buku catatan yang penuh dengan hasil pendalaman firman Tuhan, dan berkata bahwa ia sudah membuat bahan presentasi di komputernya lengkap dengan informasi-informasi lain yang terkait dengan pendalamannya itu.

Kerendahan Hati yang Terbesar

Sehabis pertandingan, seorang bintang basket perguruan tinggi tetap tinggal untuk membantu para pekerja mengumpulkan sampah gelas dan bungkus makanan. Ketika seorang penggemar mengunggah video aksinya, rekaman itu pun ditonton oleh lebih dari delapan puluh ribu orang. Ada yang berkomentar, “[Pemuda itu] salah satu pria paling rendah hati yang pernah saya temui.” Sebenarnya mudah saja bagi pemain basket itu untuk pergi bersama rekan-rekannya dan merayakan kemenangan mereka. Namun, dengan sukarela ia memberikan waktunya untuk melakukan sesuatu yang sering kali terabaikan.

Hanya Sebuah Bisikan

Tembok berbisik di Grand Central Station kota New York menjadi semacam oasis akustik dari segala kebisingan yang memenuhi area tersebut. Lokasi unik ini memungkinkan orang-orang untuk menyampaikan pesan dengan suara berbisik dari jarak sembilan meter. Saat seseorang berdiri di bawah gapura granit dan berbisik ke arah tembok, gelombang suara akan bergerak naik dan merambat melalui lengkungan batu itu untuk diterima pendengar yang berdiri di sisi yang lain.

Rancangan yang Elok

Sekelompok peneliti internasional berhasil menciptakan drone bersayap yang dapat menirukan gerakan burung walet. Burung walet dapat terbang hingga kecepatan hampir seratus lima puluh kilometer per jam dan mampu melayang, menukik, berbalik cepat, serta berhenti mendadak. Namun, drone bersayap itu masih kalah dengan burung tersebut. Seorang peneliti berkata bahwa burung “memiliki banyak rangkaian otot yang memungkinkannya untuk terbang sangat cepat, melipat sayap, memutar, membuka celah bulu, dan menghemat energi.” Ia mengakui bahwa drone yang diciptakan timnya hanya mampu menirukan sekitar “sepuluh persen dari cara hewan terbang.”